1 Manfaat dari penelitian ini adalah dapat menjadi referensi bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian sejenis. 2. Menambah kepustakaan mengenai teknologi distilasi air energi surya TDSMeter Alat Ukur Kadar Zat Padat Terlarut Dalam Air HM-TDS-4/KL-741 di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan. Reaksikimia yang akan terjadi adalah. Katoda : O2 + 2 H2O + 4e ==> 4 HO-. Anoda : Pb + 2 HO- ==> PbO + H20 + 2e. Demikian sedikit pembahasan mengenai Pengertian Oksigen Terlarut (DO): Alat Ukur dan Cara Mengukurnya! semoga dengan adanya pembahasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk kita semua, dan kami ucapkan Terima Kasih telah Fast Money. Alat ukur massa jenis bisa dibilang ada banyak sekali macamnya. Di pasaran, kita bahkan bisa mendapati berbagai alat yang bisa digunakan untuk mengukur massa jenis benda. Fungsi alat ukur massa jenis adalah untuk membantu mengetahui densitas atau nilai kerapatan suatu benda zat. Dimana untuk mengetahui densitasnya, kita harus membagi massa benda dengan volume yang dimilikinya terlebih dahulu. Tidak hanya membahas secara umum, artikel kali ini juga akan mengulas tuntas mengenai apa itu alat ukur masa jenis, mulai dari pengertian, jenis fungsi, hingga contoh nama-nama alat ukur massa jenis zat beserta gambarnya. Pengertian Alat Ukur Massa Jenis alat ukur massa jenis adalah Alat ukur massa jenis adalah alat yang digunakan untuk mengukur beragam benda dengan nilai kerapatan yang bervariasi. Sebelum kita membahas spesifik mengenai alat ukur massa jenis, terlebih dahulu kita akan membahas mengenai pengertian massa jenis. Secara umum, massa jenis adalah ukuran tingkat kerapatan atau densitas yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap benda di alam semesta memiliki tingkat kerapatan yang berbeda-beda. Misalnya saja sebuah batu dan kapas yang sama-sama berbobot 1 kg. Jika kita lihat maka kapas akan memiliki volume lebih besar meskipun massa yang dimilikinya sama dengan batu. Hal ini terjadi karena keduanya memiliki massa jenis yang berbeda-beda. Nilai massa jenis suatu benda tergantung dengan kepadatan dari molekul zatnya. Massa jenis juga memiliki nilai yang berbanding lurus dengan volume. Jadi pada saat massa jenis bertambah, maka volume benda tersebut juga secara otomatis akan berubah. Untuk mengetahui nilai dari massa jenis yang tedapat pada suatu benda, kita dapat mengukur dengan alat khusus, yaitu alat ukur massa jenis. Di pasaran ada banyak sekali model alat ukur massa jenis yang bisa digunakan untuk mengukur kerapatan molekul benda. Dengan alat tersebut densitas dari zat padat, cair ataupun gas dapat diukur nilainya dengan tepat dan akurat. Untuk mengetahui seberapa besar massa jenis dari suatu benda, tentu tidak bisa hanya berdasarkan pengamatan sekilas apalagi kira-kira. Solusinya yakni kita dapat mengukurnya menggunakan beberapa alat ukur massa jenis yang lebih pasti. Berdasarkan bentuk zatnya, nama alat ukur massa jenis diklasifikasikan menjadi 3 kelompok, di antaranya adalah Alat Ukur Massa Jenis Zat Padat. Alat Ukur Massa Jenis Zat Cair. Alat Ukur Massa Jenis Zat Gas. Oke, langsung saja simak lebih detail melalui penjelasan berikut. 1. Alat Ukur Massa Jenis Zat Padat contoh gambar alat ukur massa jenis zat padat Zat padat adalah zat yang memiliki volume dan bentuk yang tetap. Contohnya saja seperti kayu, batu, besi, plastik dan banyak jenis lainnya. Zat padat juga bermacam-macam, ada yang bentuknya beraturan dan ada yang tidak. Untuk mengukur massa jenis zat padat, kita dapat menggunakan beberapa contoh alat ukur massa jenis sebagai berikut. Adapun contoh nama alat ukur massa jenis zat padat adalah Neraca dan Gelas Ukur. Neraca. Untuk lebih jelasnya silahkan simak penjelasan dari setiap contoh alat ukur massa jenis zat padat yang ada dibawah ini. Neraca dan Gelas Ukur Untuk mengetahui berapa besar nilai massa jenis dari benda padat dengan bentuk tak beraturan, kita dapat melakukan penghitungan secara manual. Caranya yaitu dengan memanfaatkan neraca dan juga gelas ukur. Neraca adalah alat yang dapat digunakan untuk menghitung massa benda. Sedangkan gelas ukur fungsinya yaitu untuk menghitung volume dari benda tersebut. Jadi setelah massa benda ditimbang menggunakan neraca, benda tersebut dapat dimasukkan ke dalam gelas ukur. Untuk mengetahui volume benda, kita dapat menghitung selisih cairan dalam gelas antara sebelum dan sesudah dimasuki oleh benda tersebut. Lantas, bagaimana cara mengukur massa jenis agar hasilnya akurat? Mengukur massa jenis dapat dilakukan dengan cara membagi massa benda dengan volumenya. Berikut ini rumus massa jenis yang bisa kita gunakan ρ = m/V Dimana ρ = massa jenis m = massa berat benda V = volume Jadi ketika massa benda dibagi dengan volumenya, maka nantinya kita akan mendapat berapa ukuran kerapatan massa jenis dari benda tersebut. Neraca Ketika benda padat yang diukur memiliki bentuk beraturan, misalnya benda berbentuk balok, kubus, dan lain-lain. Maka untuk mengukur tingkat kerapatannya kita hanya memerlukan sebuah neraca saja. Jika belum terbayang, mari langsung saja kita ikuti beberapa langkah di bawah ini Pertama, timbang benda pada neraca untuk mengetahui massa dari zat tersebut. Hitung volume benda berdasarkan bentuknya, misalnya benda berbentuk balok maka kiita dapat menghitungnya menggunakan rumus volume balok dan seterusnya. Hitung nilai dar massa jenisnya, caranya yaitu dengan membagi massa benda dengan volumenya. Hasil pembagian massa dengan volume benda akan menghasilkan nilai massa jenis. 2. Alat Ukur Massa Jenis Zat Cair contoh gambar alat ukur massa jenis zat cair Zat cat cair merupakan zat yang memiliki molekul renggang dan bentuknya dapat berubah-ubah berdasarkan tipe tempatnya. Untuk mengetahui massa jenis yang dimiliki oleh zat tersebut, kita dapat menggunakan alat ukur massa jenis zat cair. Adapun beberapa jenis alat ukur cair yang umum digunakan adalah Hidrometer. Piknometer Air. Mari simak penjelasan dari setiap jenis alat ukur massa jenis zat cair sebagai berikut. A. Hidrometer Hidrometer adalah alat ukur massa jenis yang bisa digunakan untuk zat cair. Alat ini memiliki bentuk serta komponen penyusun yang cukup sederhana. Yaitu hanya tediri dari kaca dan juga batang yang berbentuk silinder. Di dalam hidrometer, kita bisa menemukan bola atau pelampung berbahan timah yang berfungsi sebagai media penunjuk atau skala ukur. Untuk mengetahui lebih spesifik mengenai alat ukur tersebut, simak informasi mengenai setiap bagian hidrometer berikut ini Pipet Suction Bulb Suction bulb atau pipet merupakan komponen hidrometer yang berfungsi untuk mengambil cairan yang nantinya akan diukur massa jenisnya. Cara pengambilan zat cairnya yakni dengan teknik hisap. Pelampung Float Pelampung float adalah komponen yang berfungsi untuk menunjukkan nilai atau besarnya hasil ukur massa jenis yang dilakukan oleh hidrometer. Pick Up Tube Cairan yang terhisap oleh pipet selanjutnya akan melalui komponen pick up tube. Dimana pick up tube ini bentuknya berupa saluran yang berfungsi untuk tempat lewat bagi benda cair yang akan diukur oleh hidrometer. Outer Tube Cairan yang telah melewati pick up tube selanjutnya akan tersimpan di outer tube. Jadi outer tube ini adalah tempat yang digunakan untuk menyimpan cairan yang akan diukur. Untuk mengukur densitas benda cair menggunakan hidrometer sangatlah mudah. Kita hanya perlu memasukan benda cair melalui pipet hidrometer dan menunggu selama beberapa saat. Selanjutnya, hasil pengukuran dapat dilihat pada indikator alat tersebut. Pada hidrometer, indikatornya akan ditunjukan oleh float pelampung. Nilai yang ditunjukkan pelampung ini adalah nilai massa jenis dari benda tersebut. B. Piknometer Air Piknometer air adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur massa jenis dari zat cair. Prinsip kerja alat ini yaitu dengan mencari perbandingan antara volume zat dengan massa dari zat tersebut. Jika dilihat dari segi tampilan fisiknya, piknometer air memiliki bentuk yang menyerupai gelas ukur, bukan? Namun mari kita coba amati dengan lebih teliti, maka akan ada bagian tutup di bagian atasnya. Kurang lebih itulah pembeda tampilan antara keduanya. Untuk mengukur densitas dari suatu fluida, alat ini akan menghitung selisih piknometer sesudah dan sebelum berisi cairan. Sedangkan untuk menghitung volume, kita dapat melihat berapa nilai zat cair yang dituangkan dalam wadah tersebut. Terakhir, kita akan membagi massa zat cair dengan volumenya untuk mengetahui nilai massa jenis zat tersebut. Alat Ukur Massa Jenis Zat Gas contoh gambar alat ukur massa jenis zat gas Alat ukur massa jenis yang selanjutnya adalah alat ukur massa jenis zat gas. Untuk menghitung massa jenis pada zat gas, kita dapat menggunakan beberapa alat berikut. Contoh nama alat ukur massa jenis pada zat gas adalah Bola kaca. Piknometer gas. Gas density meter. Berikut penjelasan lebih lengkap dari setiap jenis alat ukur yang digunakan untuk menghitung massa jenis zat gas. 1. Bola Kaca Bola kaca atau siring dapat digunakan untuk mengukur massa jenis yang tedapat pada zat gas. Untuk melakukan pengukuran massa jenis dengan bola kaca, mari kita simak langkah-langkah berikut ini Siapkan bola kaca atau siring serta zat gas yang akan diukur. Timbang bola kaca kosong terlebih dahulu menggunakan neraca dan catat bobotnya. Masukkan gas ke dalam bola kaca dan timbang kembali pada neraca. Untuk mengetahui massa zat gas, hitung selisih berat bola kaca kosong dengan berat bola yang telah diisi gas. Selanjutnya hitung besarnya volume gas. Caranya yaitu dengan menghitung volume ruang hampa yang umumnya terdapat pada bola kaca. Untuk mengetahui berapa besar nilai densitasnya, kita akan menggunakan rumus massa jenis. Yaitu dengan membagi massa gas dengan volume dari zat tersebut. 2. Piknometer Gas Selain piknometer air, ada juga jenis piknometer gas. Piknometer gas dapat digunakan untuk mengukur nilai kerapatan dari zat gas. Cara kerja alat ini tidak jauh berbeda dengan piknometer air yang telah kita bahas sebelumnya. Jadi untuk menghitung densitas, kita akan menghitung massa dan volume zat gas. Setelah itu, massa zat gas akan dibagi dengan volumenya sehingga menghasilkan nilai massa jenis benda. 3. Gas Density Meter Gas density meter juga merupakan alat ukur massa jenis zat gas. Dibandingkan dengan dua benda yang sebelumnya, alat yang satu ini jauh lebih praktis dan efisien. Pada gas density meter, kita dapat mengukur massa jenis zat gas secara langsung. Jadi, alat ini dapat ditancapkan secara langsung pada ruang vakum yang berisi gas. Selanjutnya, kita dapat melihat hasil pengukurannya secara langsung, yaitu dengan melihat angka-angka yang ditunjukkan pada bagian indikatornya. Kesimpulan Alat ukur masaa jenis merupakan alat yang digunakan untuk mengukur density atau nilai kerapatan pada suatu benda. Semua benda memiliki massa jenis, mulai dari benda yang berwujud cair, padat ataupun gas. Namun untuk mengukurnya kita membutuhkan jenis alat yang berbeda. Cara mengukur massa jenis benda yaitu dilakukan dengan cara membagi volume benda dengan massa yang dimiliki oleh benda tersebut. Macam Macam Alat Ukur – Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin Anda sudah sangat familiar dengan beberapa alat ukur berikut, seperti penggaris, thermometer, timbangan dan lain sebagainya. Alat-alat itu kita pakai sehari-hari terlebih lagi Anda sebagai pelajar dan peneliti. Alat ukur merupakan salah satu alat yang wajib untuk diketahui. Karena dengan adanya alat ukur dapat membantu kita dalam menentukan berapa nilai dari benda yang diukur. Ya, setidaknya ada 5 jenis alat ukur yang sering digunakan manusia dalam menjalankan kehidupannya, yakni alat ukur panjang, waktu, massa, suhu serta kuat arus listrik. Hal ini terkait dengan satuan Internasional dan Satuan turunan dalam pelajadan dasar fisika yang biasa kita pelajari waktu sekolah. Pengertian Alat Ukur Alat ukur atau yang biasa disebut dengan measuring tool merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengetahui nilai suatu besaran. Baik itu besaran nilai ataupun kondisi dari suatu komponen yang diukur. Alat ukur sendiri banyak digunakan untuk menentukan nilai presisi pada suatu benda ataupun komponen yang diukur untuk mendapatkan nilai kuantitas dari benda tersebut. Dimana, dapat digunakan sebagai data pengukuran pada penelitian atau pekerjaan sesuai dengan bidang yang dikerjakan dengan nilai data hasil pengukuran tersebut. macam macam energi Fungsi dari alat ukur sendiri sangat beragam, tergantung dari macam-macam alat ukur tersebut. Namun secara umum alat ukur memiliki fungsi untuk mengukur sesuatu, semisal benda, berat, jarak, tegangan, suara dan lain sebagainya. Dengan menggunakan macam-macam alat ukur ini pekerjaan akan menjadi lebih fleksibel, efektif dan juga cepat, akurat serta tepat. Jenis-Jenis Alat Ukur Menurut Besarannya Berikut ini merupakan jenis-jenis alat ukur menurut besarannya. 1. Alat Ukur Panjang Berfungsi untuk mengukur panjang. Contohnya yaitu mistar, meteran, jangka sorong, mikrometer sekrup. 2. Alat Ukur Massa Alat yang digunakan untuk mengetahui massa suatu benda kita dapat menggunakan neraca atau timbangan. Bisa berupa neraca tipe lengan gantung, sama lengan, pegas, ohaus atau digital. Jenis alat ukur ada beraneka ragam. Jenis yang berbeda memiliki fungsi yang berbeda pula. Dalam ilmu fisika dan teknik, pengukuran merupakan suatu aktivitas membandingkan kuantitas atau besaran dari objek dan kejadian-kejadian di dunia nyata. Aktivitas tersebut membutuhkan alat bantu yang bisa kita sebut alat ukur. Karena semua hal membutuhkan ukuran yang sesuai agar tidak berlebihan atau pun kekurangan. Alat ukur merupakan alat bantu yang digunakan untuk mengukur suatu hal dengan satuan tertentu. Satuan yang digunakan ditentukan oleh SI Satuan Internasional. Disekitar kita banyak sekali alat ukur bahkan sering digunakan setiap hari seperti penggaris, neraca timbangan, rol meter, stopwatch, dan lain-lain. 3. Alat Ukur Waktu Untuk mengukur besaran waktu. Bisa dalam satuan detik second, menit, bahkan jam. Contohnya bisa berupa jam, stopwatch, dan jam pasir. 4. Alat Ukur Listrik Untuk mengukur besaran listrik. Contohnya amperemeter, voltmeter, ohmmeter, wattmeter, multimeter, megger, osiloskop, dan KWH meter. 5. Alat Ukur Suhu Alat yang digunakan untuk mengukur besar kecil suhu ruangan, untuk alat yang digunakan berupa termometer. Contohnya yaitu termogun, termometer resistensi, termometer digital, bimetal dan yang lainnya. 6. Alat Ukur Intensitas Cahaya Alat untuk mengukur besaran intensitas cahaya. Contohnya, lux meter, gonifotometer, dan spektrofotometer. Macam-Macam Alat Ukur Seperti yang sudah dijabarkan di atas jika alat ukur terdiri dari berbagai macam yang fungsi dan kegunaannya pun beragam. Maka, alat ukur terdiri dari berbagai macam alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan nilai hasil pengukuran dengan masing-masing satuan yang diperlukan. Untuk itu dibuatlah berbagai macam alat ukur dengan fungsi dan kemampuannya tersendiri. Berikut ini adalah rincian dari macam-macam alat ukur sesuai dengan fungsinya dalam satuan pengukuran. macam macam mikroskop 1. Mistar Alat ukur yang lebih dikenal dengan nama penggaris ini merupakan alat ukur serta alat bantu gambar untuk menghasilkan garis lurus. Mistar sendiri terbagi menjadi beberapa macam, seperti mistar segitiga dan mistar lurus. Begitu juga dengan bahan dari mistar ini, bisa berupa logam, kayu, plastik, dan lain sebagainya. 2. Meteran Selanjutnya ada meteran yaitu alat ukur panjang yang biasa digunakan dalam bangunan. Ketelitian pengukuran pada rollmeter sampai 0,5 mm. Pada dasarnya alat ukur panjang ini sama dengan mistar, akan tetapi lebih panjang serta bisa digulung. Satuan yang bisa digunakan pada meteran adalah mm dan cm, feet atau inch. Panjang dari meteran ini biasanya sangat beragam, untuk varian pendek biasanya berukuran 3 atau 5 meter. Sedangkan untuk ukur panjang bisa mencapai 10, 20, 30, 50 bahkan 100 meter. 3. Jangka Sorong Jika dibandingkan dengan alat ukur panjang lain, mungkin jangka sorong merupakan alat yang memiliki ketelitian paling detail yakni mencapai seperseratus millimeter. Jangka sorong ini terdiri dari dua bagian, yaitu geser sorong dan rahang tetap. Skala panjang yang ada pada rahang tetap merupakan skala utama, sedangkan skala pendek pada rahang geser merupakan skala nonius atau Vernier. Skala utama pada alat ukur ini adalah cm dan mm, sedangkan skala noniusnya adalah 9 mm kemudian dibagi 10 skala. Untuk penggunaannya jangka sorong, dibutuhkan keahlian dan ketelitian tinggi sebab nantinya akan berpengaruh besar pada hasil pengukuran yang didapat. Untuk lebih jelasnya silahkan baca pembahasan kita terkait jangka sorong. 4. Mikrometer Sekrup Ulir Mikrometer sekrup ialah alat ukur yang memiliki tingkat akurasi tinggi serta memiliki presisi tinggi. Dimana, mikrometer bisa melihat serta mengukur benda dengan satuan ukur yang mempunyai ketelitian sampai 0,01 mm. Umumnya micrometer digunakan pada teknik mesin serta elektro karena akurasinya yang begitu bagus dalam mengukur diameter serta ketebalan benda dengan ukuran sangat kecil. Benda yang bisa diukur menggunakan mikrometer sekrup antara lain adalah rambut, kertas, lempengan baja, seng, diameter kabel, kawat, dan masih banyak lainnya. 5. Neraca Ohaus Neraca ohaus merupakan alat ukur massa yang mempunyai ketelitian 0,1 gram dan terdiri dari 3 skala. Skala pertama memakai ratusan gram, skala kedua memakai puluhan gram dan skala ketiga memakai satuan gram. Prinsip kerja dari neraca ini ialah membandingkan massa benda yang akan diukur dengan anak timbangan yang berada pada neraca Ohaus itu sendiri. Kemampuan pengukuran neraca ohaus bisa diubah dengan menggeser posisi anak timbangan sepanjang lengan. 6. Neraca Pegas Dalam kehidupan sehari-hari mungkin Anda lebih familiar menyebutnya sebagai dynamometer. Dimana alat ukur massa ini sering kali digunakan pada laboratorium fisika karena sangat mudah dan efektif dalam mengukur massa benda yang ringan. Neraca pegas memiliki dua skala, yaitu skala N/newton yang berfungsi untuk mengukur berat benda dan skala G/gram yang berfungsi untuk mengukur massa benda. 7. Timbangan Digital Timbangan atau neraca digital merupakan alat ukur massa otomatis yang mampu memberikan hasil presisi dan lebih praktis. Cara penggunaannya pun sangat mudah, hanya meletakkan benda di atasnya, kemudian akan muncul hasil massa benda tersebut pada layar digital yang tersedia. Ketelitian neraca digital sendiri mencapai 0,001 gram. Dengan tingkat ketelitian yang begitu tinggi, timbangan ini sering digunakan pada laboratorium untuk mengukur massa benda yang begitu kecil. 8. Stopwatch Stopwatch merupakan alat ukur waktu yang dipakai untuk mengukur lamanya waktu yang dibutuhkan pada sebuah kegiatan, semisal untuk mengukur berapa waktu yang dibutuhkan seseorang dalam menempuh jarak dari titik A ke titik B. Alat ukur wakti ini terbagi menjadi 2 macam yakni stopwatch analog dan stopwatch digital. Untuk stopwatch analog mempunyai batas ketelitian 0,1 second dan stopwatch digital mempunyai batas ketelitian sampai 0,01 second. Cara penggunaan alat ukuran waktu ini ialah dengan menekan tombol start kemudian tekan lagi untuk menghentikan penghitungan waktu. Untuk digunakan lagi, kembalikan stopwatch pada waktu nol terlebih dahulu. 9. Jam Pasir Meskipun sudah sangat jarang dijumpai, namun keakuratan alat ukur waktu ini pernah begitu diakui pada zaman dahulu. Bentuk jam pasir sendiri terdiri dari dua tabung gelas yang terhubung dengan sebuah lubang kecil. Salah satu tabung tersebut diisi dengan pasir yang bisa mengalir ke tabung lain melalui lubang kecil tersebut. Ketika pasir sudah berpindah semua ke tabung bawah, Anda bisa membaliknya dan mengatur waktu dari awal. Umumnya untuk memindahkan seluruh pasir dari tabung atas ke tabung bawah dibutuhkan waktu sekitar 1 jam. 10. Jam Alat ukur waktu ini merupakan salah satu yang paling populer dibandingkan alat ukur lainnya. PAda pembuatannya, lama sebuah jam adalah 1/24 hari. Dimana dalam satu jam dibagi menjadi beberapa unit waktu yang lebih kecil lagi yaitu 60 menit dan 3600 detik. Umumnya dalam setiap jenis jam dilengkapi dengan jarum second, jarum menit dan jarum jam. Satuan terkecil pada jam ialah detik. Di masa sekarang ini Anda juga bisa menjumpai jenis lain dari jam, yakni arloji atau jam tangan. Prinsip kerjanya sama persis hanya berbeda ukuran dan desainnya. 11. Amperemeter Amperemeter ialah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik baik untuk arus AC ataupun DC yang ada pada rangkaian tertutup. Biasanya amperemeter dipasang berderet dengan elemen listrik. Ya untuk mengukur arus pada penghantar listrik Anda harus merangkainya secara seri kemudian memotong penghantar agar arus dapat mengalir melalui alat ukur tersebut. 12. Voltmeter Voltmeter merupakan alat yang dipakai untuk mengukur besar tegangan listrik di sebuah rangkaian tertutup. Berbeda dengan amperemeter, voltmeter ini dipasang secara paralel dengan letak komponen yang diukur pada rangkaian. Voltmeter sendiri terdiri dari 3 buah lempengan tembaga yang terpasang di sebuah bakelite yang dirangkai pada sebuah tabung plastik atau kaca. Lempengan luar berfungsi untuk Anode sedangkan lempengan tengah berfungsi sebagai kotade. 13. Ohmmeter Ohmmeter ialah alat yang dipakai untuk mengukur hambatan listrik di rangkaian tertutup atau daya untuk menahan mengalirnya arus listrik di sebuah konduktor. Besarnya satuan gambaran yang diukur oleh Ohmmeter dinyatakan dalam satuan ohm. Alat ukur listrik ini menggunakan Galvometer untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir atau lewa pada sebuah hambatan listrik R, yang kemudian dikalibrasikan pada satuan ohm. 14. Wattmeter Selanjutnya ada wattmeter yaitu alat yang dipakai untuk mengukur power listrik atau rate suplai energi pada satuan watt untuk sirkuit atau rangkaian apapun. Bentuk dari alat ini sangatlah simple. Dengan adanya jarum pada layar digital wattmeter Anda bisa mengetahui power listrik pada rangkaian tersebut. 15. Multimeter Bisa dikatakan jika alat ukur listrik satu ini sangat multifungsi, ya sesuai namanya multimeter adalah alat ukur listrik yang bisa digunakan untuk mengukur hambatan listrik ohmmeter, tegangan listrik voltmeter dan juga arus listrik ampere. Ada dua jenis multimeter yang bisa Anda gunakan yakni multimeter digital atau DMM Digital Multi Meter serta multimeter analog. Kelebihan dari DDM dibandingkan dengan multimeter analog ialah tingkat ketelitian yang lebih tinggi pada pengukurannya. Kedua jenis multimeter tersebut juga bisa digunakan untuk mengukur listrik AC ataupun DC. 16. Megger Megger merupakan alat ukur yang berfungsi untuk mengukur tahanan isolasi dari alat-alat listrik ataupun instalasi-instalasi. Output dari alat ukur listrik ini umumnya adalah tegangan tinggi arus searah. Megger kerap kali digunakan oleh petugas ketika mengukur tahanan isolasi untuk Kabel instalasi pada bangunan atau rumah-rumah. Kabel tegangan tinggi serta rendah. Transformator 17. OscilloscopeOsiloskop Berbeda dengan alat ukur listrik lain yang kebanyakan memberikan output dalam bentuk tampilan angka, oscilloscope ini justru akan menunjukkan pada Anda gambaran atau bentuk dari sinyal listrik dalam bentuk grafik dari tegangan. Penggambaran grafik dalam layar ini akan memberikan gambaran yang cukup gamblang dan jelas. Osiloskop sendiri terdiri dari tabung vacum dengan sebuah katode elektrode negatif di satu sisi yang menghasilkan pancaran elektronik serta sebuah anode electrode positive untuk mempercepat gerakannya, dengan begitu akan terdeteksi menuju layar tabung. Susunan tersebut akan disebut dengan elektron gun. Dimana elektron-elektron disebut pancaran sinar katode, sebab mereka dibangkitkan oleh Cathode serta menyebabkan osiloskop juga disebut dengan Cathode Ray Oscilloscope atau CRO. 18. KWH Meter KWH meter merupakan alat yang biasa digunakan oleh pihak PLN untuk menghitung besarnya penggunaan daya oleh pelanggan. Alat ini sangat mudah dijumpai pada rumah-rumah penduduk. Bagian utama dari KWH Meter adalah kumparan tegangan, piringan alumunium, kumparan arus, magnet tetap yang bertugas menetralkan piringan alumunium dari induksi medan magnet serta gear mekanik yang mencatat jumlah putaran piringan alumunium. 19. Thermometer Termometer ialah alat pengukur suhu yang memanfaatkan sifat termometrik suatu zat, yakni perubahan sifat-sifat zat yang dikarenakan perubahan suhu zat tersebut. Pada saat pertama kali ditemukan, alat ukur ini disebut dengan thermometer udara, sebab dilengkapi dengan bola kaca dan sebatang pipa kaca panjang. Pipa panjang ini nantinya dicelupkan pada cairan berwarna. Saat bola kaca dipanaskan, udara pada pipa kan mengembang sehingga sebagian udara di pipa keluar. Namun ketika bola didinginkan maka udara di pipa akan menyusut sehingga sebagian air akan naik ke pipa. Seiring perkembangan zaman, kini Anda sudah bisa menggunakan thermometer raksa. Disebut thermometer raksa sebab pada thermometer ini ada air raksa yang berfungsi sebagai penunjuk suhu. Air raksa akan mengembang jika thermometer menyentuh benda yang lebih hangat raksa. Secara keseluruhan, thermometer bisa diisi dengan berbagai benda, baik benda zat cair ataupun padat. Berikut adalah beberapa jenis thermometer Thermometer diisi dengan benda cair Termometer laboratorium Thermometer ruang Termometer klinis Termometer Six-Bellani Thermometer yang diisi dengan benda zat padat Termometer bimetal Termokopel Thermometer hambatan. Termometer optis Pirometer Termometer infrared. 20. Lux Meter Lux meter atau yang juga dikenal dengan nama lightmeter merupakan alat ukur intensitas cahaya yang terdiri dari sebuah sensor cahaya dari bahan foto sel dan juga layar. Fungsi dari alat ini ialah untuk mengukur tingkat pencahayaan pada suatu candela di sebuah tempat. Intensitas cahaya diukur untuk menentukan tingkat pencahayaan pada sebuah tempat. Semakin dari tempat tersebut dari sumber cahaya maka intensitasnya pun akan semakin kecil. Sekarang ini Lux Meter sudah tersedia dalam versi digital. Penggunaannya tentu jauh lebih mudah, hanya dengan meletakkan sensornya dan otomatis alat ini akan menampilkan besarnya intensitas cahaya di layar digital yang tersedia. Prinsip kerja dari alat ini adalah dengan mengubah energi dari foton cahaya menjadi elektron. Cahaya yang mengenai sel foto akan ditangkap sebagai energi yang diubah dalam bentuk arus listrik. Semakin besar intensitas cahaya yang ditangkap maka akan semakin besar pula arus listrik yang dihasilkan, begitu juga sebaliknya. 21. Gonifotometer Goniofotometer ialah alat yang dipakai untuk mengukur distribusi spesial sumber radiasi sampai bisa menampilkan sifat fotometrik cahaya terlihat di sudut tertentu. Pengambilan nama alat ini diambil dari bahasa Yunani kuno yaitu Goni yang artinya sudut dan Fotometer yang artinya cahaya. Pada dasarnya alat ukur intensitas cahaya ini bukan hanya bisa mengukur distribusi intensitas cahaya saja namun juga koordinat warna serta temperatur warna. 22. Spektrofotometer Spektrofotometer ialah alat yang berfungsi untuk mengukur jumlah cahaya di panjang gelombang tertentu yang melewati sebuah materi. Alat ukur intensitas cahaya ini mengukur berdasarkan interaksi antara materi dengan cahaya yang ditembakkan pada benda/materi tersebut. Cahaya yang dimaksud disini bisa berupa ultraviolet, infrared, ataupun cahaya tampak. Sedangkan materinya dapat berupa molekul atau atom. Spektrofotometer sendiri terdiri dari dua jenis yaitu beam tunggal dan beam ganda. Itulah beberapa macam-macam alat ukur yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan dapat dengan mudah Anda jumpai. Alat-alat ukur di atas sangat dibutuhkan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang tepat, efektif dan cepat. Sebagai gambaran mudah saja, meteran/mistar yang sangat dibutuhkan dalam proses pembangunan rumah. Jika tidak menggunakan alat ukur panjang tentunya akan sangat sulit mendapatkan sisi bangunan yang presisi dan juga seimbang. Begitu juga dengan alat ukur lain, seperti alat ukur suhu yang bisa digunakan untuk memprediksi kesehatan seseorang. Kesimpulan Nah selain macam-macam alat ukur di atas, sebenarnya masih ada banyak alat ukur lain yang bisa Anda gunakan, dan tentunya masing-masing memiliki fungsi serta kelebihan/kekurangan tersendiri. Namun, dari sekian banyak alat ukur, beberapa yang disebutkan di atas merupakan yang paling banyak digunakan dan mampu memberikan efektifitas hasil ukuran yang sempurna.

gambar alat ukur jumlah zat